Beberapa hari belakangan ini kita sejumlah media
massa,elektronik dan online di provinsi jambi tak habis-habisnya
membahas pembangunan fly over kota jambi. Dimana Masyarakat jambi yang
mendambakan adanya jalan layang atau fly over agar tidak macet di kota
jambi nampaknya harus gigit jari. Pasalnya rencana pembangunan fly over
ini terancam dibatalkan oleh pemerintah. Ini menyusul tidak sepakatnya
masyarakat dengan pemerintah terkait pembebasan lahan untuk pembangunan
fly over. Masyarakat lebih memilih mempertahankan tanah mereka ketimbang
sejumlah uang yang di iming-imingkan oleh pemerintah provinsi jambi
sebagai ganti rugi.
Yang menjadi pertanyaan kita pentingkah fly over bagi jambi. Jika kita melihat dilapangan sich memang penting namun kemacetan di kota jambi hanya terjadi pada jam-jam tertentu seperti pada waktu pagi masyarakat aktifitas dan waktu sore hari sewaktu anak sekolah pulang dan para pegawai pulang kerumah.
Sebagian masyarakat menilai kota jambi belum membutuhkan fly over untuk mengatasi kemacetan. Namun disisi lain anggaran yang ada bisa dialihkan ke hal yang lain yang lebih penting untuk kesejahteraan masyarakat.
Kita bisa berkaca pada permasalahan angso duo yang hingga saat ini tak kunjung dibangun-bangun. Dalam pembangunan angso duo ini terlihat jelas adanya tarik ulur kepentingan dari pembangunan angso duo ini.
Tentunya sebagai masyarakat awam kita tidak ingin hal ini juga terjadi pada pembangunan fly over. Meski gubernur jambi hasan basri agus menyatakan tidak ada kepentingan pribadi terkait pembangunan fly over ini namun semuanya tetaplah pilihan ada pada masyarakat. Karena demokrasi dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.Berita3jambi
Yang menjadi pertanyaan kita pentingkah fly over bagi jambi. Jika kita melihat dilapangan sich memang penting namun kemacetan di kota jambi hanya terjadi pada jam-jam tertentu seperti pada waktu pagi masyarakat aktifitas dan waktu sore hari sewaktu anak sekolah pulang dan para pegawai pulang kerumah.
Sebagian masyarakat menilai kota jambi belum membutuhkan fly over untuk mengatasi kemacetan. Namun disisi lain anggaran yang ada bisa dialihkan ke hal yang lain yang lebih penting untuk kesejahteraan masyarakat.
Kita bisa berkaca pada permasalahan angso duo yang hingga saat ini tak kunjung dibangun-bangun. Dalam pembangunan angso duo ini terlihat jelas adanya tarik ulur kepentingan dari pembangunan angso duo ini.
Tentunya sebagai masyarakat awam kita tidak ingin hal ini juga terjadi pada pembangunan fly over. Meski gubernur jambi hasan basri agus menyatakan tidak ada kepentingan pribadi terkait pembangunan fly over ini namun semuanya tetaplah pilihan ada pada masyarakat. Karena demokrasi dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.Berita3jambi
